If the community has difficulty with population administration services and is confused about population documents or about Electronic Identity Cards (E-KTP), WhatsApp (WA) only. This complaint or inquiry service through the WA number can be carried out by all levels of society.
Are you having trouble with Population Administration services? Confused about residence documents? About Electronic Identity Card (KTP-el or E-KTP), Family Card (KK), Child Identity Card (KIA), and others? “Please WhatsApp or WA to 081315252920, 081315252921, or 081315252912. Any questions or complaints about population, please WA to that number,” said Director General of Population and Civil Registration of the Ministry of Home Affairs of the Republic of Indonesia, Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, SH., MH in Jakarta.
How do I report? “Easy, please submit a complaint or question with the following format: Name, NIK, Regency / City, WA / HP Number, What is the Content of the Complaint / Question? Explain the problem, later the operator will answer the various questions clearly and clearly, “explained Zudan.
This complaint or inquiry service through the WA number can be carried out by all levels of society. The goal is to facilitate and facilitate the community in obtaining information and solving the problem of required population documents.
“Let things be clear! But make sure, the above service number. If you need to save the three numbers in your phonebook, so that if there are problems related to population data, you can quickly go to the WA Hotline above,” Zudan said.
In addition, continued Zudan, complaint services and questions about population documents can also be submitted through Dukcapil Officials in each region.
Please download the cellphone number and WhatsApp of the Regional Dukcapil Official via the link below: http://dukcapil.kemendagri.go.id/dokumentasi/detail/20/Nomor-HP-dan-WhatsApp-Kepala-Dinas-Kependudukan-dan-Pencatatan-Sipil-Seluruh-Indonesia. “There is data on the Name and Mobile Number or WA 450 of officials who can be contacted related to administrative services throughout Indonesia. The numbers have been up to date since August 28, 2016,” Zudan said.
This is an extraordinary policy. The era of openness and service did make Zudan have to dare to open up, including the WhatsApp numbers of his officials. The goal is to expedite all matters related to population data.
Meanwhile, information on this complaint service can also be accessed through the following Ministry of Home Affairs website: http://www.kemendagri.go.id/news/2016/09/02/dukcapil-kemendagri-buka-layanan-aduan-masyarakat-melalui-whatssapp.
In order to be shared freely and widely through social media such as Facebook, Twitter, WhatsApp, Instagram, Path etc., please copy the complaint service file in photo format (jpg) at the following link: http://dukcapil.kemendagri.go.id/dokumentasi/detail/26/Layanan-Pengaduan-Dokumen-Kependudukan. “Please share it with all Indonesians, in the 8 corners of the wind, so that we can help make it easier for the community. We will see the impact of this concept. What enthusiastic people are not, with our steps of openness like this?” he said.
__________________________
Jika masyarakat kesulitan pelayanan administrasi kependudukan dan bingung soal dokumen kependudukan atau soal Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP), WhatsApp (WA) saja. Layanan pengaduan atau pertanyaan melalui nomor WA ini dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Anda kesulitan pelayanan Administrasi Kependudukan? Bingung soal dokumen kependudukan? Soal Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el atau E-KTP), Kartu Keluarga (KK), Kartu Identitas Anak (KIA), dan lainnya? “Silakan WhatsApp atau WA ke 081315252920, 081315252921, atau 081315252912. Pertanyaan atau pengaduan apa saja soal kependudukan, silakan WA ke nomor itu,” kata Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, SH., MH di Jakarta.
Bagaimana cara laporan? “Mudah, Silakan layangkan pengaduan atau pertanyaan dengan format sebagai berikut: Nama, NIK, Kabupaten/Kota, Nomor WA/HP, Isi Pengaduan/Pertanyaan-nya apa? Jelaskan persoalannya, nanti operator akan menjawab berbagai pertanyaan itu dengan jelas dan gamblang,” jelas Zudan.
Layanan pengaduan atau pertanyaan melalui nomor WA ini dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat. Tujuannya untuk mempermudah dan memperlancar masyarakat dalam mendapatkan informasi dan menyelesaikan masalah dokumen kependudukan yang diperlukan.
“Biar semuanya jelas! Tapi pastikan, nomor layanan di atas. Jika perlu di save, tiga nomor itu di phonebook Anda, sehingga kalau ada problematika terkait dengan data kependudukan, bisa dengan cepat di Hotline WA di atas,” kata Zudan.
Selain itu, lanjut Zudan, layanan pengaduan dan pertanyaan tentang dokumen kependudukan juga dapat diajukan melalui Pejabat Dukcapil di daerah masing-masing daerah.
Silakan download nomor HP dan WhatsApp Pejabat Dukcapil Daerah melalui link di bawah ini: http://dukcapil.kemendagri.go.id/dokumentasi/detail/20/Nomor-HP-dan-WhatsApp-Kepala-Dinas-Kependudukan-dan-Pencatatan-Sipil-Seluruh-Indonesia. “Di situ ada data Nama dan Nomor HandPhone atau WA 450 pejabat yang bisa dihubungi terkait dengan pelayanan adminduk seluruh Indonesia. Nomor-nomor itu sudah terup date sejak 28 Agustus 2016,” kata Zudan.
Ini tergolong kebijakan yang luar biasa. Era keterbukaan dan pelayanan memang membuat Zudan harus berani buka-bukaan, termasuk nomor WhatsApp para pejabatnya. Tujuannya untuk memperlancar semua urusan terkait dengan data kependudukan.
Sedangkan informasi layanan pengaduan ini juga dapat diakses melalui website Kemendagri berikut: http://www.kemendagri.go.id/news/2016/09/02/dukcapil-kemendagri-buka-layanan-aduan-masyarakat-melalui-whatssapp.
Agar dapat di-share secara bebas dan luas melalui media sosial seperti Facebook, Twitter, WhatsApp, Instagram, Path dll, silakan copy file layanan pengaduan dalam format foto (jpg) di link berikut: http://dukcapil.kemendagri.go.id/dokumentasi/detail/26/Layanan-Pengaduan-Dokumen-Kependudukan. “Tolong share ke seluruh orang Indonesia, di 8 penjuru mata angina, agar kita bisa membantu mempermudah masyarakat. Konsep ini akan kami lihat impact-nya. Orang antusias apa tidak, dengan langkah keterbukaan kami seperti ini?” ungkap dia.
