BlackBerry announced it has signed a 1-year contract with a non-military company that provides security to the Pentagon.

The deal with the Pentagon Force Protection Agency includes internal and external warnings, emergency messages and notifications.

The Pentagon Force Protection Agency is a civilian corporation responsible for security within the Pentagon, both workers and visitors.

The company is also responsible for maintaining the safety of buildings and physical plants, including the Pentagon and other DoD buildings, where BlackBerry provides services to 37,000 Defense Department workers.

BlackBerry did not disclose the value of the contract, but said it could be renewed until 2020.

By slowly moving itself out of the handset business, where CEO John Chen plans to release two Android-powered phones this year, BlackBerry will focus on offerings like these that leverage business networks, device management tools, and company names.

Despite the fact that the deal BlackBerry made with a civilian company, it is considered strange for the Canadian company to help keep US defense icons such as the Pentagon safe.

Thumbs up, although BlackBerry is considered not so successful in the smartphone industry, it does not mean that this company has not made progress in other businesses.

_______________________

BlackBerry Teken MoU Jaga Keamanan Pentagon

BlackBerry mengumumkan telah menandatangani kontrak 1 tahun dengan perusahaan non-militer yang menyediakan keamanan untuk Pentagon.

Kesepakatan yang dibuat dengan Pentagon Force Protection Agency itu meliputi peringatan internal dan eksternal, pesan dan pemberitahuan darurat.

Pentagon Force Protection Agency merupakan perusahaan sipil yang bertanggung jawab atas keamanan di dalam Pentagon, baik pekerja maupun pengunjung.

Perusahaan tersebut juga bertanggung jawab menjaga keselamatan bangunan dan tanaman fisik, termasuk Pentagon dan gedung DoD lainnya, di mana BlackBerry menyediakan layanannya itu untuk 37.000 pekerja Departemen Pertahanan.

BlackBerry tidak mengungkap nilai kontrak, namun mengatakan bahwa kontrak tersebut dapat diperbarui hingga 2020.

Dengan perlahan mengeluarkan diri dari bisnis handset, di mana CEO John Chen berencana merilis dua ponsel bertenaga Android tahun ini, BlackBerry akan fokus pada penawaran seperti ini yang memanfaatkan jaringan bisnis, alat manajemen perangkat, dan nama perusahaan.

Terlepas dari kenyataan bahwa kesepakatan tersebut dibuat BlackBerry dengan perusahaan sipil, hal itu dinilai aneh bagi perusahaan asal Kanada memberi bantuan untuk menjaga keamanan ikon pertahanan Amerika Serikat seperti Pentagon.

Patut diacungin jempol, walau BlackBerry dinilai tidak begitu sukses di industri smartphone, bukan berarti perusahaan ini tidak membuat kemajuan dalam bisnis lainnya.